Assalamualaikum Jodohku.!

Assalamualaikum Jodohku.
Bagaimana kabarmu pagi ini? Aku harap engkau dan hatimu senantiasa berada dalam lindungan Alloh SWT. Aamiin.

Jodohku,, sudah 26 tahun aku hidup di bumi ini, dan tidak terasa sudah hampir mendekati 27 tahun saja. Bagaimana denganmu jodohku? Tidakkah kau berkeinginan datang kepadaku lalu mengkhitbah diriku di depan bapak dan ibuku? Ahhh, kenapa datang – datang aku langsung menodongmu dengan ajakan seperti ini. Tapi bukankah memang hal baik itu harus ditodong untuk disegerakan ya? Karena aku paham, hal baik yang tidak disegerakan dan direncakanan, akan kalah dengan hal buruk yang terencana.

Ngomong – ngomong kau masih istiqomah dengan prinsip yang selama ini kau pegang baik-baik bukan? Aku berharap engkau masih begitu, tidak mengotori hatimu dengan cinta yang tidak seharusnya ada sebelum kau benar – benar bertemu dengan aku. Maaf  jodohku, aku tidak suka jika kau menghilir-mudikkan perempuan-perempuan dihatimu. Begitupun dengan diriku, aku berusaha untuk menjaga hatiku dari cinta yang tidak seharusnya. Aku tidak ingin image buruk-ku karena menghilir-mudikkan pria menjadi pertimbangan negatifmu tentang aku. Untuk itulah, aku memilih menjadi singlelillah yang hanya akan mati-matian mencintaimu jodohku.

Sempat beberapa orang disekitarku menyinggung diriku yang tidak segera untuk menyempurnakan separuh agama bersamamu. Banyak sekali komentar pedas kepada diriku tanpa mereka pikirkan bagaimana perasaanku. Kau tahu jodohku? Dititik terlemahku, aku pernah menangisimu semalaman, memaksa Tuhan untuk segera mempertemukanku denganmu. Aku benar-benar seperti pemalak, yang menganggap Tuhan itu JIN dalam TEKO yang kemudian dengan paksaan langsung mengabulkan doaku.

Ternyata aku salah besar jodohku, ingin segera bertemu denganmu bukan dengan cara memaksa Tuhan, memalakNYA dengan tidak tahu diri.

Sekarang, aku berusaha memantaskan diriku menjadi baik untuk dirimu. Seperti Doa yang kupanjatkan berulang-ulang, semoga aku menjadi perempuan yang baik, calon istri dan ibu yang baik untukmu serta untuk anak-anak kita nantinya. Begitupun dengan dirimu, aku harap engkaupun juga mempersiapkan diri untuk menjadi suami dan ayah yang baik untuk anak-anak kita kelak. Aamiin.

Aku tetap percaya kepada Tuhanku yang juga menjadi Tuhanmu, bahwa kelak kita akan dipertemukan di waktu yang tepat. Meskipun tidak sekarang, aku tetap punya keyakinan dalam hati yang aku yakini, aku pasti bertemu denganmu. Aku tak pernah merisaukan hal ini, walau berkeliaran gunjingan orang-orang terhadapku, aku tidak pernah gentar. Aku punya Tuhan yang aku percaya telah menuliskan namamu di Lauh Mahfudz untuk menjadi jodohku semenjak roh kita ditiupkan.

Ku kirim surat ini sebagai wakil isi hatiku yang terdalam. Aku menegaskan kepadamu, kapanpun engkau datang untuk berani meyakinkanku dan mengkhitbah diriku, aku sudah siap lahir batin untuk menerimamu. Aku siap meninggalkan dunia bebasku untuk mengabdi menjadi istri shalehah untukmu. Asal engkaupun mau memahami dan menerima segala kekurangan di masalaluku, karena aku bukan perempuan yang terlahir suci hingga 26 tahun ini.

Bimbinglah aku untuk selalu taat, karena terkadang aku masih suka memberontak. Akupun juga seorang perempuan yang keras kepala karna terbiasa dengan tuntutan hidupku yang keras, lalu yang aku perlukan bukan sebuah gertakan “Hentikan keras kepalamu, jangan egois! Sifatmu seperti ini nggak baik buat hidupmu.!” Jangan engkau gunakan argumenmu untuk melawan keras kepalaku jodohku. Tetapi melembutlah untuk ku. Aku memintamu melembut sesungguhnya yang terlalu keras seperti si keras kepala ini akan patah jika dilawan dengan kekerasan pula.

Bersama dengan datangnya surat ini, aku kirim Bismillsah padamu. Aku menunggumu mengkhitbahku.! Dan aku siap berjuang bersamamu.

Belum ada Komentar untuk "Assalamualaikum Jodohku.!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel