Pantai Dadap, Saya And The Gengs
Senin, 20 Februari 2017
10 Komentar
Gengs,, Ini adalah perjalanan kami dalam menyusuri alam sudah
untuk yang kesekian kalinya. Jika berbicara tentang wisata di Tulungagung, Saya
jamin tidak akan ada habisnya. Selain Tulungagung mempunyai banyak pantai kecil dengan pesona eksotisnya,
terdapat juga potensi wisata buatan yang dilakukan oleh pokdarwis-pokdarwis
daerah setempat untuk menarik wisatawan. Mereka berlomba-lomba memperbaiki dan mempercantik tempat-tempat yang sekiranya mempunyai panorama bagus untuk berfoto. Misalnya dengan membuat gardu pandang di dekat pantai, rumah kayu di atas bukit, merawat taman, dan ada lagi yang saya rasa kreatif binti keren adalah kerangka sayap burung yang bagus banget buat jadi spot foto.
Hihihi, kok jadi cerita lain-lain. Anyway fokus dari tulisan saya
kali ini adalah perjalanan Saya and The Gengs menuju Pantai Dadap. Duh, dari nama
nya aja udah terkesan unik banget ya :D. Saya juga kurang tau terdapat filosofi
apa dari nama Pantai Dadap ini, soalnya di pantai ini tidak kita temukan
satupun manusia disana. Karena saya terlalu penasaran akhirnya saya berfikiran
untuk Tanya sama “mbah google” (terimakasih mbah selalu menjawab pertanyaan
saya,hehhehe), informasi yang saya dapatkan dari mbah google, ternyata Dadap
itu artinya Perisai, dan bla bla bla, pahami sendiri aja ya gaes. Hehhee.
Perjalanan saya and the genk ini sebenarnya sudah lama terencana,
dan baru kemarin terealisasi. Ya maklum saja, kita-kita ini sudah sangat sibuk
dengan aktivitas masing-masing. Sehingga penyesuaian jadwalnya menjadi kendala
(idihhh curhat). Perkenalkan dulu, The Gengs saya adalah Fuad, Nova, Dan Saya sendiri.
Kita memulai perjalanan berangkat dari rumah pukul 11.15, pas lagi cuaca
panas-panasnya. Sekitar 15 menit perjalanan kita sampai di Pantai Popoh, kita
Perkir Montor di bawah Retjo Sewu (parkirnya 5000 ya gaes). Nah, dar parkiran
tersebut perjalanan kita di mulai. Kita harus tracking, karena semalam hujan,
jadi jalannya licin. Sebenarnya akses jalannya bisa ditempuh dengan naik
sepedah montor jika kondisi jalan tidak licin. Itung-itung olahraga lah. Bakar
lemak gitu. Hehehee.
Ini yang baru saya tau dari Pantai yang kita tuju, ternyata
sekarang ada penarikan karcis masuk menuju pantai tersebut. Namanya wisata ya
gaes, mana ada yang gratis, bayarnya sih 5000 @orang. Setelah menempuh
perjalanan sekitar 35menit, sampailah kita di Pantai Coro. Pantai Coro ini
adalah pantai pertama yang kita lewati sebelum sampai Pantai Dadap. Wooo, view
nya jangan ditanya lagi, ombak yang tidak begitu besar, pasir yang putih,
menawari kita untuk berlama-lama disana. Tapi itu si Fuad, tidak mau diajak
berhenti sebentar saja. Pengennya jalan terus sampai Pantai Dadap.
Tracking kurang lebih 10menitan, kita akan sampai di sebuah tempat
yang disebut Banyu Muluk, jangan ditanya lagi gimana keindahannya. Disana kita
disuguhi tebing yang menjadi benturan ombak, sehingga menciptakan deburan yang
begitu dasyat, dengan view lautan lepas yang bikin mata tidak bosan memandangnya, apalagi terdapat padang
rumput yang menghijau, karena lagi musim hujan, sumpah dah indah banget lebih
indah daripada mandangin gebetan, hihihii.
Padang Rumputnya Banyu Muluk, Keren Aslinya (!) |
Deburan Ombak yang Tivis-Tivis Manja :D |
Rehat Sebentar Sambil Cekrek_Cekrek hihihi |
Kita berhenti sebentar disitu, sambil istirahat sambil
cekrek-cekrek (selfie) hehehee, Fuad lagi yang kasih komando tidak boleh
lama-lama. Kita lanjut perjalanan ke timur lagi, menyusuri padang rumput dan
semak-semak dengan penuh perjuangan. Kalau mau kesana, ada jalan setapaknya dan
kita tinggal menyusuri itu. Turunnya menuju Pantai Dadap lumayan curam sih,
licin lagi, sampai si Fuad terpeleset jatoh dan berdarah lengannya, hihihi, nggak
ditolongin malah diketawain (soalnya dia udah kebal jatuh bangun ngejar
cintanya).
Dan akhirnya pukul 12.35 kita sampailah di tempat tujuan. Udah, kita puas-puasin disitu. Kita makan siang. Menikmati keindahan pantai tersembunyi ini. gimana tidak tersembunyi, pada saat itu Cuma kita bertiga yang berada disana. Pokoknya pantai ini rekomended buat kalian para pencari ketenangan untuk menyatu dengan alam. Karena Pantai Dadap ini belumn terjamah oleh tangan-tangan manusia, sehingga masih tercium bau eksotisnya. Ditambah Pantai Dadap mempunyai pasir yang putih bersih, dan diapit 2 tebing, sehingga ketika ombak menghantam tebing terdengar deburannya yang menggetarkan jiwa dan mengirim energy positif (lebay,hahaha).
Dan akhirnya pukul 12.35 kita sampailah di tempat tujuan. Udah, kita puas-puasin disitu. Kita makan siang. Menikmati keindahan pantai tersembunyi ini. gimana tidak tersembunyi, pada saat itu Cuma kita bertiga yang berada disana. Pokoknya pantai ini rekomended buat kalian para pencari ketenangan untuk menyatu dengan alam. Karena Pantai Dadap ini belumn terjamah oleh tangan-tangan manusia, sehingga masih tercium bau eksotisnya. Ditambah Pantai Dadap mempunyai pasir yang putih bersih, dan diapit 2 tebing, sehingga ketika ombak menghantam tebing terdengar deburannya yang menggetarkan jiwa dan mengirim energy positif (lebay,hahaha).
Menikmati keindahan Alam Ala Saya and The Genk, tiduran di Pantai :D |
Belakang sendiri lagi sholat, yang depan cekrek-cekrek, hihihi |
ini masih sebagian kecil yang terfoto, Pantai Dadap Keren (!) |
Ini di daerah mana kak?
BalasHapusTulungagung, Jawa Timur kak
HapusTopp
BalasHapusthanks :D
Hapusheleh aq ditilapne
BalasHapusHayukkk diagendakan lagi geis.. wkwk
HapusViewnya dahsyat-dahsyat.... Pengen tracking kesana euyyyy.... tolong dipandu nanti yaaa... mungkin ada arahan buat kami sebagai pemula... sapa tau gak boleh lirik kanan-kiri bgtuuu... heheheheeee
BalasHapusTenang kak, akika siap jdi guide lokal pokoknya.
Hapussudah lama pengen kesini tp belom kesampean. btw foto pantai dadap.nya kurang banyak kak wkwkkwk aku masih penasaran
BalasHapusDaripada dibanyakin potonya mending cuss kesana aja kak. Akika siap jdi guide lokal lo. Hahhaaa..
Hapus