|
Cantiknya Sunrise yang tertutup awan |
Ketawa dulu sebelum nulis ini ya gaes :D Soalnya perjalanan yang akan aku kupas dalam cerita kali ini benar-benar perjalanan yang berada diluar dugaan atau skenario ku. Hahaha. Kenapa bisa begitu.? Ya coba bayangin aja, disitu aku memberanikan diri terjun ke dalam acaranya “Populasi Para Pemuda Galau” (sudah jangan mikir gimana galaunya, saking galaunya sampai dikasih label) :D. Penuh perjuangan nih sampai pada akhirnya aku bisa ACC gabung sama mereka. Awalnya, ada beberapa diantara mereka yang dengan tegas menentang tidak boleh acaranya di ikuti cewek (istilahnya harus steril dari cewek gitu) hihihii. Tapi dengan perjuangan yang begitu luar biasa akhirnya aku bisa meyakinkan dan dengan syarat yang aku buat sendiri bahwa aku tidak akan nimbrung/ikutan ngobrol mereka, berjuang meyakinkan mereka sama susahnya dengan berjuang melupakan mantan #ehhhh.
Sudah, sudah.. cerita di mulai dari aku packing yang sembunyi sembunyi dari ibuk-ku karena takut tidak mendapat izin kalau ibuk tahu duluan. Tetapi pada akhirnya tetap dapat izin meskipun ibuk dengan berat hati. Ya selain itu karena ibuk tau, di sana ada *calon adik ipar* yang bakal jagain kakaknya. Hehehe. Nih, aku berangkat dari rumah pukul setengah 5 sore, padahal janjian awalnya yaitu berangkat pukul 16.00. Berangkat dari rumah belum dapat seperempat perjalanan aja cuaca tidak bisa diajak kompromi, karena memang keadaan cuaca akhir-akhir ini susah diprediksi sih (kayak perasaan kamu ke aku), lagi lagi hujan dan lagi lagi terjebak kenangan genangan.
Tepat suara adzan maghrib berkumandang, aku ketemu sama pemuda2 galau itu. Kita ketemu di Pasar Boyolangu. Sebelum memulai perjalanan menuju Pantai Sine, mereka (para pemuda galau) berhenti di Masjid buat sholat maghrib berjamaah. Selesai sholat, kita nggak langsung berangkat, kita nungguin hujan reda yang ternyata tidak reda-reda dan akhirnya kita nekat berangkat pada pukul 18.30. Pantai Sine berada di Kecamatan Kalidawir yang hampir berbatasan dengan Kecamatan Pucanglaban. Jadi jika ditanya jauh apa tidak jarak tempuh perjalanannya, kalau menurutku lumayan jauh. Untuk sampai disana kita harus melewati jalan yang menanjak, dan perkebunan penduduk, tetapi untung keadaan aspalnya bagus, meskipun ada beberapa jalan yang berlubang. Sekitar pukul 20.35 kita sampai disana. Perjalanan kita memakan waktu yang lumayan lama, sekitar 2 jam. Mungkin itu disebabkan oleh kondisi cuaca yang sedang hujan, dan kami yang belum tau jelas rute menuju Pantai Sine. Sebelum menuju tempat utama untuk mendirikan tenda/camping, kita berhenti di mushola perumahan warga untuk melaksanakan sholat isya’ berjama’ah. Selain itu kita juga butuh istirahat sebentar, sambil ngopi tivis-tivis gitu lah.
|
Sholat berjamaah, dan ngopi berjamaah pula.. |
Setelah selesai sholat, dan capeknya berkurang. Kita lanjut perjalanan menuju tempat utama. Tujuan kita adalah Cemoro Sewu nya Pantai Sine. Cemoro Sewu ini merupakan lokasi yang strategis jika mau di pakai camping, karena dekat dengan pesisir pantai, dan langsung berhadapan dengan hamparan luas lautan. Nah, sebelum mendirikan tenda kita sibuk memilih pesisir yang datar dan yang sekiranya nyaman buat bermalam sekaligus cocok untuk membuka sesi curhat. Hahahaha. Tenda selesai di dirikan, makan malam sudah, mulai deh di buka cerita-cerita dari mereka yang lagi galau kebangetan, aku mah dengerin aja, aku kan nggak galau kayak mereka :D
|
Masak Buat makan malam.. |
Oh ya, yang begitu istimewa dari Pantai Sine ini adalah Sunrise nya. Tidak heran jika ada yang menyebut Pantai Sine ini dengan sebutan “Pantai Matahari Terbit”, karena jelas matahari pertama di pagi hari seolah muncul dari atas lautan. Nih, recomended banget buat kalian para pemburu Sunrise yang mau romantisan sama Pacarnya, sambil modus modus gitu. Tapi sayang, waktu itu cuaca tidak bersahabat, jadi kita tidak bisa melihat cantiknya Sunrise, dia-nya lagi malu dan bersembunyi dibalik awan. Pantai Sine ini menurut aku pantai yang panjang ya gaes, soalnya kemarin aku jalan dari tempatku camping menuju sebelah utara (ngikutin mas-nya yang mau mancing) ngos-ngossan juga. Habis jalan kesana kemari, kita kembali ke tenda, lalu bikin sarapan dan kopi. Walaupun menunya cuma mie dan tidak seberapa mewahnya, tetapi kebersamaan dan rasa kekeluargaan disinilah yang membuat kita merasakan kebahagiaan yang begitu luar biasa. Aku rasa piknik itu emang perlu ya gaes, karena disini kita akan menemukan ketenangan setelah berhari-hari bergelut dengan aktivitas pun masalah-masalah yang harus kita hadapi. Lalu akhir cerita, sekitar pukul 08.30 kita berangkat pulang. Semoga perjalanan dadakanku sama mereka tidak Cuma berhenti disini. Terimakasih teman-teman dan sesuatu yang baru :D
|
Cekrek with Mokky kesayangan.. |
|
Sisi sebelah utara Pantai Sine.. |
|
Lomba Nungguin Mas-nya yang lagi Mancing :D |
|
Adik Ketemu Gedhe dan *Calon Adik Ipar* , hoho |
|
Kita Bersama, Kita Bisa, Menatap Masadepan *lol* hahah |
Belum ada Komentar untuk "Pesona Cinta Pantai Sine"
Posting Komentar