Tulungagung merupakan suatu kota di ujung selatan yang mempunyai beragam peninggalan situs bersejarah. Dari benda-benda bersejarah yang ditemukan, menjadi suatu bukti otentik bahwa Tulungagung adalah daerah berkembang di masa Kerajaan terdahulu. Salah satunya adalah ditemukannya situs sejarah Candi Penampihan. Candi yang letaknya di lereng gunung wilis ini membawa bukti kuat kalau Tulungagung termasuk kota terpilih yang menjadi tempat bersemayam para raja dan ratu. Sebenarnya bukan hanya Candi Penampihan saja situs sejarah yang ditemukan di Tulungagung, ada beberapa candi lain peninggalan Kerajaan Majapahit yang juga menguatkan bukti Tulungagung benar-benar menjadi saksi kehidupan jaman Kerajaan. Candi Penampihan adalah candi hindu kuno peninggalan kerajaan Mataram Kuno. Candi yang terletak di Desa geger, Kecamatan Sendang ini dapat dijangkau dengan perjalanan sekitar kurang lebih 1,5 jam dari pusat kota Tulungagung. Sedikit sejarah tentang Candi Penampihan, yaitu arti Penampihan berasal dari Bahasa Jawa yang artinya adalah Penerimaan (Nampi=Nampa=Nerima). Tetapi yang saya dengar, dari makna Penampihan yang arti bahasa jawanya adalah penerimaan itu memiliki dua versi arti yang berkembang yaitu, antara penolakan dan penerimaan yang bersyarat. Namun jika ditelaah lagi dari kata Penampihan, saya lebih setuju dengan arti Penampihan sebagai Penerimaan.
Waktu itu, bulan puasa saya dikabari oleh teman bahwa Komunitas kita mempunyai agenda camping ceria di Candi Penampihan. Sebenarnya saya galau antara berangkat dan tidak. Karena tahu sendiri, untuk menjangkau Candi Penampihan diperlukan tenaga ekstra sepanjang perjalanan, perjalanan ekstra dalam menjoki montor maksudnya, hihi. Karena daerah Kecamatan Sendang adalah daerah dataran tinggi yang saya dengar saat itu memiliki akses jalan yang kurang bagus. Yaaa hanya bermodal nekat dan ingin ngenyari keril baru saya, akhirnya sayapun memutuskan berangkat atas persetujuan Ibu saya. Jangan tanya saya berangkat dengan siapa, kalau berangkatnya sama mas Imam dan Mbak Yetti (sejoli fenomenal yang serasi banget), tetapi berkendaraannya saya tetap naik motor sendiri menaklukkan akses jalanan Sendang yang aspalnya rusak dan penuh tanjakan cinta, hissss. Untung motor saya sehat dan bisa saya ajak kompromi. Karena memang, jalan yang kita tempuh menuju Candi Penampihan benar-benar rusak (penuh batu-batuan besar sekepala manusia), itu yang bagian atas yaaa, yang sudah hampir mendekati Candi. Saya kurang tahu, mengapa masih ada akses jalan dengan kondisi rusak separah ini. Padahal jalannya juga menjadi jalan umum yang dilewati penduduk setempat (miris dalam hati membayangkan bila saya berdomisili disitu,hihihi).
|
Lapangan Candi Penampihan |
|
Suasana Malam Candi Penampihan |
Setelah berkutat 1,5 jam di perjalanan akhirnya kita sampai di Candi Penampihan. Dan ternyata di depan Candi Penampihan itu terdapat lapangan yang cocok digunakan sebagai area campground. Disitulah sasaran kita untuk bermalam mendirikan tenda. Untuk kebutuhan air disana tidak ada yang perlu dikhawatirkan, di sana sudah disediakan toilet gratis yang terawat dengan air yang langsung diperoleh dari sumber mata air menggunakan selang. Duhhh, yang paling tidak pernah saya lupa sampai sekarang, keadaan airnya itu dingin banget gaes. Sampai saya mikir, gimana kalau saya tinggal di Sendang, pasti banyak nggak mandinya, hahahaa, konyol. Tetapi sensasi dingin yang kita dapat dari air selang yang langsung dari sumber mata air itu membawa kesegaran tersendiri, dan membuat saya merindu untuk merasakan sensasi dinginnya lagi. Bukan hanya ada lapangan yang lumayan luas, dan toilet yang memadai, pagi hari ketika kita membuka mata kita akan disambut kabut yang memeluk tubuh kita. Memang dingin sih, tapi saya jamin kalian yang berkunjung kesini dan merasakan camping disini bakalan kangen dengan sensasi-sensasi yang ditawarkan. Kita juga bisa berjalan-jalan di kebun teh yang kebunnya tersebut tidak terlalu luas, setidaknya akhirnya saya tahu bagaimana wujud tanaman teh yang asli sebelum mengalami proses pengolahan, hihi.
|
Kebun Teh Candi Penampihan |
Candi Penampihan sangat dekat dengan lokasi lapangan yang menjadi area campground kita. Jadi kita hanya tinggal melangkah sebentar, menapaki jalan beberapa menit saja untuk melihat-lihat bagaimana wujud candi penampihan itu. Tapi sayang, karena kita kepagian sekali jalan-jalannya gerbang untuk masuk ke Candi Penampihan masih dikunci. Jadi kita tidak tahu detailnya Candi Penampihan. Kita hanya bisa melihat dari luar gerbang saja.
Akhirnya karena langit tiba-tiba gelap dan menunjukkan kemuramannya, kita semua bergegas berkemas-kemas barang untuk segera turun dan pulang. Lalu tiba-tiba salah satu teman mengusulkan ide untuk sekalian mengunjungi Kebun Bunga Sendang yang waktu itu lagi ngehits-ngehitsnya. Okelah, kita pun banyak yang menyetujui, karena Kebun Bunga Sendang berada satu desa dengan Candi penampihan, dan kita melewatinya ketika berangkat maupun pulang. Jadi sayang dong kalau kita tidak sekalian mengunjunginya. Biar bisa ikut kekinian kayak anak-anak hits itu (eling umur mbak bro, haha). Setelah asyik foto-foto kita sepakat untuk segera pulang, melihat mendung yang semakin tebal dan tinggal hitungan menit langit menangis.
|
Kebun Bunga Sendang |
|
Ketemu Sama Si Cantik Bunga Hydrangea Di Kebun Bunga Sendang |
Dan karena semua personil berbakat menjadi dukun (haha), prediksi cuaca kita benar. Berjalan sekitar setengah jam, hujanpun turun. Kita berhenti sebentar lalu memakai mantel hujan sendiri-sendiri dan melanjutkan perjalanan kita hingga sampai rumah. Meskipun besoknya saya harus demam dan terserang flu karena telat pakai mantel waktu hujan turun dan reaksi ketidak cocokkan tubuh saya terhadap dinginnya suhu disana, tetapi hal demikian itu tidak membuat saya kapok untuk melakukan perjalanan lagi. Apalagi perjalanan menghasilkan sesuatu yang baru di hidup saya, seperti pengetahuan tentang Candi Penampihan, bagaimana bentuk tanaman teh sebelum mengalami proses pengolahan, serta mengenal tempat-tempat yang baru. Saya rekomendasikan Candi Penampihan ini menjadi tujuan wisata sejarah bagi kalian yang ingin bermain sambil belajar (terutama buat anak-anak daerah Tulungagung), karena tidak hanya Candi Penampihan saja yang bisa kita kunjungi di Sendang. Banyak wisata-wisata buatan dan wisata alam lain yang dapat kita masukkan ke dalam daftar perjalanan ketika berwisata di Sendang. Jadii, kapan kalian berkunjung ke Candi Penampihan?
Sejauh apapun langkah kakimu pergi, jangan lupa bawa sampahmu kembali.!
Bagaimanapun juga alam pun ingin disayangi..
Supaya anak cucu kita bisa ikut menikmati..
Keep Traveling dan Mari Sayangi Lingkungan!
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
BalasHapusSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^