Suara Hati Perempuan Memandang Komitmen Dalam Suatu Hubungan
Minggu, 17 Desember 2017
Tambah Komentar
Hati dan Cinta perempuan mana yang rela dibagi? |
Masih mengacu pada tema ulasan tentang perempuan, menyambung tulisan yang saya buat sebelumnya Mengupas Hikmah Dibalik Cerita Surga Yang Tak Dirindukan I, kemudian dalam tulisan ini saya paparkan hasil Tanya Jawab saya dengan beberapa perempuan yang ada disekeliling saya, pendapat yang tertulis disini murni asumsi mereka sendiri sesuai pertanyaan yang saya lemparkan. Tidak ada unsur memprovokasi atau unsur yang lain terkait tema yang saya ulas. Ini hanya sekedar rasa tertarik untuk mengetahui tanggapan perempuan mengenai tingkah laku lelaki seperti yang saya pertanyakan nanti. Apa saya yang terlalu naïf karena menganggap lelaki yang bertingkah seperti itu cenderung tidak setia dan melukai hati pasangannya.? Ataukah beberapa perempuan berikut ini juga mempunyai pemikiran yang sama dengan saya?
Sekali lagi, disini tidak ada unsur mempengaruhi, memprovokasi, ataupun menyudutkan salah satu pihak, terutama pihak yang dibicarakan (lelaki).
Dan mohon maaf jika ada pihak yang secara tidak langsung tersinggung dengan artikel yang saya buat. Ini murni pendapat mereka, kita hidup dalam sistem demokrasi, siapapun berhak mengeluarkan pendapat asal tidak bertentangan dengan hukum Islam dan Negara.
Mari kita sepakat untuk cerdas bersama, mengambil hikmah dan menghargai pendapat sesama.! Mungkin setelah membaca tulisan ini bisa menjadi bahan untuk mendewasakan pikiran dan hati, khususnya bagi para lelaki bagaimana baiknya bersikap supaya terhindar dari perbuatan melukai hati pasangan, terutama dalam Lingkup Sebatas Teman.!
Pertanyaan yang saja ajukan kepada beberapa teman perempuan di sekeliling saya adalah sebagai berikut:
"Bagaimana pendapat kamu tentang lelaki yang sudah berkomitmen dengan satu perempuan, namun masih menjalin hubungan dekat dengan perempuan lain? (Hubungan dekat yang dimaksud, terlihat bukan selayaknya hubungan pertemanan)".
Lelaki seperti itu haram hukumnya untuk diharapkan dan ditangisi. Prinsipku aku memaafkan semua kesalahan tapi tidak untuk kata selingkuh/mendekati perempuan lain. Gusti Alloh Yang Maha Pengampun aja kalo di selingkuhi (Syirik) yaa tiada ampun kok. Apalagi kita yang hanya manusia biasa. Tidak ada tawar menawar tentang kesetiaan, satu untuk selamanya atau tidak sama sekali. (Nasrul Nissan, Mahasiswa Pasca Sarjana IAIN Tulungagung)
Kalo menurutku sich itu mengingkari komitmen mbak, klo emang komitmen nya cuma sama 1 wanita itu ya udah sama itu aja, gak bakalan dia menjalin hubungan dengan yang lain. Kalo komitmen nya udah kayak itu pasti dia akan percaya n deket cuma 1 orang itu tok, gak bakalan dia berhubungan sama yang lain soalnya dia udah yakin dan percaya kalo wanita yang sekarang didekatnya adalah yang terbaik. Ya menurutku kalo deket sama cowok yang begitu harus dipertimbangin lagi deh mbk, harus ditanyai betul-betul, dia emang serius apa ndak n dia juga harus bisa memilih dan berani mengambil keputusan, kalo emang dia gak mau perjuangin ceweknya, gak berani untuk memilih, mending ceweknya yg mundur daripada nantinya menyesal kalo emang cowoknya gak bener-bener. (Endah Purnawati, Mahasiswa UNISKA Kediri).
Berarti lelaki itu belum bisa diajak berkomitmen. Gini ya, ketika seorang telah berkomitmen dengan seseorang dia tidak lagi membutuhkan orang lain sebagai seorang yang spesial apa lagi lawan jenis. Komitmen itu dibentuk dengan segala kenyamanan dan ketidaknyamanannya. Misalnya sampean punya suami terus ada masalah dengan kuliah, ya teman yang mampu dan bisa diajak sharing sampai menyelesaikannya ya suami sampean. Misalnya lagi, punya suami terus ada masalah dengan suami, ya harus diselesaikan sendiri dengan suami. Komitmen itu bukan sekedar status loh. Karena yang disebut lebih dari teman itu bukan teman. Yang dianggap sodara itu bukan sekedar sodara. (Afnani, Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang).
Ah itu komitmen cuman ada dibibir aja.. Menurutku lelaki yg kayak begitu mending ditinggal aja, tapi bukan untuk dilupakan.. Kenapa? Karna menurutku semakin dilupakan malah bakal tetep ingat, dan makin bikin tambah nyesek.. So, kita harus ikhlas meskipun sulit, gali hikmahnya, dan yang paling penting jadikan pelajaran.. Jangan mau kalah sama keadaan, cepat bangkit. (Laili Rinawati, Mahasiswa UT Dinas Tulungagung).
Kalo menurutku seseorang yang berkomitmen itu menjaga perasaan kita. Tetapi ya tetap tergantung perasaan cewek yang menjalani sih mbak, perasaan gak bisa dibohongi, kalo yakin cowok itu baik coba dijalani aja, tapi kalo ada yang mengganjal mending dipikir lagi. Intinya cowok yang serius berkomitmen itu gak bakal berani dekat sama cewek lain. (Fenti Yana, Mahasiswa STIKES Karya Husada Kediri).
Jelas itu bukan komitmen namanya. Biasanya dalam pertemanan itu ada rasa diantara hubungan mereka, entah awalnya biasa kemudian ada yg baper salah satu. Kalo yang komitmen beneran seperti kata fahmi itu lo mbak... Entah si cewek (yang ingin diseriusi) dalam keadaan punya pasangan atau tidak, dia tetep nunggu cewek itu, dan gak cari cewek lain.. Kalo pendapatku, aku memilih pergi sambil intropeksi diri mbak, bisa jadi aku yang salah dan perlu berubah lebih baik, karena jodoh adalah cerminan diri kita sendiri. (Nirdya Hidayat, Mahasiswa Pasca Sarjana IAIN Tulungagung).
Kalo sebatas temen ya di wajari,, toh gak menutup kemungkinan sebagai cewek punya banyak temen cowok juga. Tapi kalo menemukan bukti ternyata ada hubungan lebih dari teman mending ditinggal saja, daripada sakit hati berkepanjangan. (Ajeng Dhiar, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang).
Salah dong sikap cowok yang begitu, seharusnya dia bisa menghormati pasangannya. Kalopun si cowok punya teman cewek sebatas rekan kerja atau apalah, pasangannya harus dikasih tau. (Septi Purnamasari, Mahasiswa STIKES Insan Cendekia Medika Jombang)
Itu bukan tipe lelaki yang tegas, karna lelaki yang tegas adalah lelaki yang mau mengakui didepan dunia bahwa inilah milikku. Setia kayak apapun kalo gak mau mengakui pada dunia sama saja bohong, karna pasti dibalik setia itu ada seseorang yg tersembunyi (cewek lain). Tapi yang lebih inti lagi jika dia memang lelaki sejati pasti tidak ingin menyakiti hati wanita manapun,, Karna kalo dia menyaakiti pasangannya sama saja dia menykiti ibunya,, cowok yang seperti itu butuh dipertanyakan kejelasannya. (Rindra Layliatus, Mahasiswa UT Dinas Tulungagung)
Ya klo statusnya sudah resmi pernikahan bisa jadi masalah. Tapi kalau masih dalam taraf pacaran mending dibicarakan lagi. Maunya apa dan perasaan dia itu sebenarnya bagaimana. Kalau sudah dibicarakan baik-baik dan masih mengulangi kesalahan yang sama, lebih baik ditinggalkan saja. (Salwa Atika, Mahasiswa IAIN Tulungagung)
Menurutku selama deketnya wajar ya gak apa-apa sih, tapii tetap utamakan yang serius itu yang mana, biar gak ada kesenjangan yang keterlaluan. Kalau deketnya sama cewek lain berlebihan, itu namanya bukan lagi komitmen. (Siti Wulandari, Mahasiswa UNP Kediri)
Itu namanya bukan komitmen. Kalo cowok punya komitmen sampe "golong koming" pun tetep sama si pasangannya. Kalo yang seperti itu namanya cowok tukang obral janji manis, bukan berkomitmen. Karna dalam keadaan apapun yang namanya komitmen pasti tetap sama pasangannya. (Salisa Maulidiyah, Mahasiswa Pasca Sarjana IAIN Tulungagung)
Kalo aku gak suka mbak cowok yang kayak gitu, soalnya dia terkesan egois. Dia gak mau kehilangan pasangannya tetapi disisi lain dia juga suka sama cewek lain. Jadi kalo cowok pengen hubungan yang serius ya harus pilih salah satu. Misal aku yang punya pacar kayak gitu, tak tinggalin kok mbak. Percuma juga meskipun sekarang dia milih kita, gak menutup kemungkinan kalo dia akan mengulang hal yang sama lagi. Jadi aku gak mau ambil resiko. (Nikita Bakuh, Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya)
Jadi gini, sebelum memulai suatu hubungan kan harusnya kita tau bagaimana si lelaki itu. Sepak terjang di kehidupannya seperti apa. Lingkungannya seperti apa sehingga kita bisa menentukan sikap . Kalo lelaki itu sudah membuat komitmen dan wanita juga percaya harusnya akan baik-baik saja. Tapi si lelaki harusnya juga memperkenalkan lingkungannya ke si wanita tersebut. Memang pasti ada kemungkinan lelaki itu pindah ke wanita lain, tapi di liat dari wataknya mbak, dia itu tipe setia atau enggak. Intinya kalo aku sebagai pasangannya, aku baik-baik saja dan percaya tapi aku harus mengenal semua wanita yang dekat dengan dia entah itu hanya teman/sahabat. Kalo dekatnya dengan wanita itu lebih dari teman, Lepas udah mbak. Kalo aku jelas enggak bisa terima. Ya awalnya aku pasti minta penjelasan dari 2 orang itu. Kesimpulan dari penjelasan mereka nanti baru bisa aku pertimbangkan. Kalo emang si wanita itu sama-sama korban, aku lepasin lelaki itu. Tapi kalo aku yang salah faham ya aku lanjutin hubunganku. (Rika Maharani, Mahasiswa Universitas Negeri Malang)
Emm menurutku gak masalah sih mbak kalo kedekatan mereka cuma sebatas teman/adik-kakak/teman curhat aja. Tapi akan jadi masalah ketika kedekatan mereka lebih dari itu dan wanita tersebut juga diprioritaskan oleh si lelaki. Mungkin kalo aku akan minta kepastian dari si lelaki buat milih wanita itu apa kita. Kalo kita cuma diam aja, ujung-ujungnya kita juga yang terluka. (Fahrur Habibah, Mahasiswa STAI Muhammadiyah Tulungagung).
Ya ndak bisa mbak. Itu namanya serius bohong. Serius itu hanya satu lo mbak. Nggak bisa pengen ini pengen itu. Pengen si ini, pengen si itu. Nggak bisa lo mbak. Itu bohong namanya. Tetapi baiknya diingatkan dulu, kalo diingatkan masih tetep aja, berarti yo sebatas tahu bahwa dia memang seperti itu mbak. Jadi intinya move on lah. Lupakan dia. Biar dia sama wanita pilihannya. Kan gitu. Ikhlaskan sesuatu yang kecil, agar diganti oleh Alloh dengan sesuatu anugerah yang besar. (Elly Puji, Mahasiswa Pasca Sarjana IAIN Tulungagung)
Dari ulasan beberapa perempuan diatas mungkin bisa disimpulkan, mayoritas perempuan tidak ada yang suka dengan hubungan yang ngambang (tidak jelas iyanya, tidak jelas tidaknya). Kalo memang seorang lelaki ingin menseriusi perempuan itu, buktikan dong, jangan cuma bilang serius namun sikapnya tidak menunjukkan keseriusan. Atau alangkah lebih baiknya, dengan gentle lelaki itu segera menemui orangtua si perempuan untuk memintanya menjadi pasangan. Bukankah memang niat baik harus segera dilaksanakan? Memang dalam suatu hubungan perlu ditekankan komunikasi yang jujur dan terbuka lalu didasari rasa saling percaya. Jadi misalnya kita punya teman, kita wajib mengenalkan ke pasangan. Supaya tidak menimbulkan kecurigaan atau keraguan yang berbuntut masalah. Dan juga, untuk para perempuan, ketika kita sudah menemukan lelaki yang benar-benar bertanggung jawab (terhadap segala aspek), kitapun wajib menjaga perasaannya, menjaga nama baiknya, menjaga hati dan diri kita (berlaku untuk yang sudah menikah ataupun belum menikah). Sekali lagi, tulisan ini tidak bermotif untuk menyudutkan siapa-siapa. Bukan pula bentuk provokasi lalu menjudge lelaki dengan karakter begini begitu, Tidak. Namun sebatas bahan pembelajaran supaya kita bisa berbenah menjadi lebih baik lagi dengan saling bermuhasabah diri.
Terakhir saya sisipkan quotes by President Jancukers kita, Eyang Sudjiwo Tedjo:
"Perempuan Suka Es Krim Dan Coklat, Tapi Lebih Suka Kepastian."
Belum ada Komentar untuk "Suara Hati Perempuan Memandang Komitmen Dalam Suatu Hubungan"
Posting Komentar