Remaja Putih Abu-Abu
Sabtu, 04 November 2017
1 Komentar
Remaja Putih Abu - Abu |
Beberapa hari yang lalu pagi-pagi sekali saya datang ke suatu sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN), dan saat saya melangkah menginjakkan kaki dari gerbang depan hingga halaman sekolah membuat saya mendadak flashback ke beberapa tahun silam dimana saya pernah berada di posisi mereka. Terlihat mereka penuh dengan semangat membara berangkat menuju sekolah untuk menambah pengalamannya. Wajah yang berseri-seri dengan senyum khas anak remaja bercengkerama dengan teman sebayanya. Seragam rapi, bersih dan wangi dengan sepatu yang sederhana menambah sempurna statusnya sebagai seorang siswa.
Tiba-tiba hatiku bergetar, SAYA TURUT BANGGA kepada remaja yang sadar akan pendidikannya bagaimanapun kondisi yang dialami, entah dia adalah korban brocken home, atau dia terlahir dari keluarga tak punya, ataupun dia dengan seribu kekurangannya tetapi tidak menyurutkan minatnya untuk menikmati masa yang tidak semua remaja bisa merasakannya karena terbentur oleh ekonomi yang sangat tidak bisa ditanggulangi.
Tergambar jelas harapan tertanam di dalam hati mereka, meski sedikit tidak bisa dipungkiri bahwa sukses tidak hanya ditentukan oleh pendidikan tinggi, namun pengalaman dan karakter yang terbentuk dari pendidikan formal akan sangat berbeda jika dibandingkan dari pendidikan non formal yang didapat (berlaku untuk remaja yang mempunyai minat besar/kecil untuk memperkaya wawasan di dalam pendidikan formal/sekolah).
Duh... betapa bahagia suatu saat nanti mereka yang bisa merasakan masa putih abu-abu. Variasi cerita akan kalian kantongi, dari hal yang manis, asam, asin, dan pahit sekalipun (nano-nano). Hal itu akan bisa menjadi bahan cerita untuk anak cucu nanti. Bagaimana mungkin suatu saat nanti kalian akan bercerita dan memberi motivasi anak cucu kalian untuk mengenyam pendidikan jika saja kalian mengabaikan pendidikan kalian.?
Percayalah, masa putih abu abu adalah masa yang sangat mengesankan. Masa yang akan sangat kalian rindu-rindukan suatu saat nanti. Buktinya, tidak sedikit yang ingin merasakan kembali masa-masa itu, termasuk saya sendiri ketika melihat kalian yang mempunyai kesadaran besar untuk pendidikan kalian.
Sekali lagi, Saya Turut bangga Kepada Remaja yang begitu peduli dengan pendidikannya bagaimanapun keadaan yang dia alami.
Selamat, Kalian luar biasa. Kalian berhasil memulai menghimpun bahan cerita dan modal sukses untuk masadepan, Maka Nikmati dan Laksanakan dengan baik..
nice post,
BalasHapusgak bisa di pungkiri kalo sekolah adalah salah 1 penentu pembentukan karakter anak. dimulai dari TK sampai tinggi.
ya walaupun menurut saya sekolah bukanlah faktor terbesar dari pembentuk karakter.
tp memang, masa SMA SMK adalah masa dimana "kursi sekolahan" yang paling susah untuk dilupakan. masa emas sekolah ya SMA....
minat siswa sekolah akan berpengaruh besar dalam "hasil sekolahnya".
nice post sist, lanjutkan tulisanmu.
pasti ada kenangan sma yang paling berkesan ketika kamu menatap siswa SMK itu. hahahahaha