Pendakian Gunung Penanggungan Via Tamiajeng Trawas
Jumat, 12 Januari 2018
4 Komentar
Gunung Penanggungan - Pernah suatu hari saya sedang berbincang-bincang dengan teman saya mengenai kegiatan pendakiannya. Dengan PD-nya dia pamer hasil jepretan ketika dia mendaki di Gunung Penanggungan. Wowwww, saya dibuat terpesona oleh keindahan-keindahan dalam jepretan foto itu. Sampai mendadak saya mempunyai keinginan untuk mendaki ke Gunung Penanggungan malam itu juga (maksudnya mendaki Gunung Penanggungan dalam mimpi, hiks). Tidak berhenti di dia saja. Beberapa hari lagi setelah ngobrol dengan dia, ada salah satu teman juga yang bercerita tentang indahnya view yang disuguhkan oleh Gunung Penanggungan. Duhh, saya cuma bisa nebah dodo (sabar) menghadapi ujian-ujian kehidupan ketika teman menceritakan keindahan alam yang ditawarkan oleh suatu Gunung, dan dalam hati bicara "cah iki muk garai melek ae (anak ini cuma bikin pengen aja)". Tau lah, saya dengan keadaan anak perempuan satu-satunya, pasti akan sangat sulit mendapatkan ACC untuk melakukan perjalanan jarak jauh tanpa disanding orang kepercayaan bapak ibuk (kode keras). Dan alhasil, karena keinginan saya yang belum tersampaikan, akhirnya saya nekat bikin tulisan ini. Siapa tahu setelah tulisan ini saya publikasikan, keinginan untuk mendaki Gunung Penanggungan Kesampaian. Iyaa, mendakinya sama kamu, ehhh. Informasi yang saya tulis disini, asli saya dapatkan dari teman yang setahun lalu dan beberapa Minggu kemarin menyambangi Gunung Penanggungan. Kecocokan jawaban dari keduanya adalah kepuasan tersendiri bagi saya sebagai penanya, hheee.
Banyak yang bilang Gunung Penanggungan terletak di Kabupaten Mojokerto. Namun, ternyata ketepatan letak Gunung Penanggungan ini berada di dua Kabupaten yaitu antara Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan, yang berjarak kurang lebih 55 km dari Surabaya. Gunung Penanggungan tergolong gunung kecil yang terletak dalam satu kluster dengan Gunung Welirang dan Gunung Arjuno yang jauh lebih besar. Tidak sedikit orang yang menyebut Gunung Penanggungan sebagai miniatur dari Gunung Semeru, karena pada hamparan puncaknya memiliki kesamaan berupa pasir dan batuan yang luas. Menurut keyakinan masyarakat Jawa Kuno, Gunung Penanggungan itu adalah salah satu bagian puncak Mahameru yang dipindahkan oleh penguasa alam. Dan yang paling menarik lagi adanya sejarah yang menyatakan bahwa Gunung Penanggungan termasuk salah salah satu gunung suci dari sembilan gunung suci yang terdapat di Pulau Jawa. Pastinya tidak dapat dibayangkan bagaimana kerennya bisa mendaki Gunung Penanggungan yang hanya memiliki ketinggian 1.653 mdpl namun serasa bisa mendaki Gunung Semeru. Jadi pengen cepat-cepat bikin agenda gaes, iya agenda naik pelaminan ehhh naik penanggungan.
Untuk perjalanan berkunjung ke Gunung Penanggungan, berangkat dari kota saya sendiri (Kota Tulungagung), memakan waktu sekitar 4-5 jam. Tergantung kondisi yang kita temukan saat perjalanan itu. Bila kondisi cuaca cerah dan jam pemberangkatan tidak molor, maka bisa saja kita sampai sana dengan durasi waktu 4 jam (Ahhh ketepatan waktu berkumpul itu sepertinya hanya sebatas mitos yaaa, pastinya ada juga satu dua orang dalam rombongan yang punya jam karet). Namun, apabila kondisi cuaca hujan, mungkin akan membuat perjalanan ke Gunung Penanggungan memakan waktu yang sedikit lebih lama. Untuk berkunjung ke Gunung Penanggungan terdapat beberapa rute yang bisa ditempuh. Tetapi informasi yang saya dapat dari teman saya kemarin, rute Pendakian Gunung Penanggungan yang mereka lalui adalah Jalur Trawas. Rute mendaki Gunung Penanggungan lewat Jalur Trawas pun memiliki beberapa jalur. Untuk pendakian yang dilakukan beberapa teman saya menuju Gunung Penanggungan, mereka memilih Jalur Trawas LMDH Tamiajeng yang terletak Desa Tamiajeng Kecamatan Trawas. Jalur pendakian Tamiajeng merupakan jalur yang paling ramai dilalui oleh para pendaki. Sehingga jalannya pun sudah kelihatan jalan setapak karena sering dipakai mondar-mandir dalam Pendakian Gunung Penanggungan. Dalam jalur Tamiajeng ini terdapat 4 pos yang berada di bawah puncak bayangan. Sehingga apabila dalam pendakian merasa kelelahan, bisa beristirahat sejenak dalam pos tersebut.
Nah, untuk pelaksanaan Pendakian Gunung Penanggungan ini di mulai dari registrasi pada Pos Registrasi dulu yaa. Dalam proses registrasi kita diwajibkan membayar simaksi sebesar 10ribu untuk satu orang. Bukan suatu pengeluaran biaya yang mahal sih menurut saya. Apalagi dengan keindahan yang nanti disuguhkan oleh Gunung Penannggungan, baik di sepanjang trek maupun keindahan ketika sudah sampai Puncak. Registrasi gunung Penanggungan ini berbeda dengan Registrasi pada Gunung - Gunung yang tinggi di Indonesia. Disini, kita tidak perlu meninggalkan kartu identitas sebagai jaminan masuk. Petugas Pos Registrasi Pendakian Gunung Penanggungan hanya mendata nama dan alamat lengkap kita, pastikan kita memberi keterangan dengan identitas kita yang asli gaes. Karena itu semua juga demi kebaikan kita sendiri. Setelah selesai pendataan, hal yang sama dengan gunung tinggi lain dan tidak tertinggal dalam pendakian gunung penanggungan ini adalah adanya breefing dari para petugas. Brefing yang materinya merupakan pengarahan mendaki Gunung Penanggungan dan sedikit gambaran mengenai medan menuju puncak gunung penanggungan, akan menjadi suatu bekal yang sangat penting dalam melakukan pendakian gunung penanggungan. Bukan hanya registrasi sebesar 10ribu per-orang saja biaya yang kita keluarkan, biaya yang lain adalah pembayaran parkir sebesar 10ribu juga per-motor.
Waktu pendakian menuju pos pertama dari pos registrasi pendakian gunung penanggungan ini akan memakan waktu sekitar 30 menit trakking. Teman saya bilang, sepanjang trek Pendakian Gunung Penanggungan kita akan dihadapkan dengan medan yang penuh tanjakan. Nah, berbeda halnya dengan keadaan trek dari Pos registrasi menuju Pos 1, trakking pada tahap ini masih bisa dikatakan sebagai trakking pemanasan karena medannya masih lumayan landai. Kemudian setelah melepas lelah sekejap pada pos 1, kita bisa lanjutkan perjalanan menuju pos 2. Waktu yang ditempuh untuk menuju pos 2 sekitar 45 menit untuk waktu normal. Namun ada juga salah satu rombongan teman yang perjalanannya dari pos 1 menuju pos 2 memakan waktu sekitar 1 jam. Mungkin hal itu tergantung dengan kondisi fisik dan keadaan cuaca pula. Yang terpenting, dalam perjalanan seperti mendaki ini adalah kepedulian kita terhadap personil dalam rombongan. Tidak boleh memaksakan kekuatan seseorang, apabila salah satu teman ada yang tidak kuat, alangkah lebih baiknya ditemani untuk istirahat sebentar dan diberi motivasi. Untuk keadaan medan menuju pos 2 ini, kita mulai dihadapkan pada tanjakan-tanjakan kecil dan berbatu, hanya beberapa kali kita temukan medan yang landai. Jika kita sudah sampai pada Pos 2, kita bisa beristirahat melepas lelah sepanjang trak pada shelter yang tersedia disana. Pendakian Gunung Penanggungan Via Tamiajeng Trawas ini tidak ditemukan sumber mata air, disarankan untuk membawa persediaan air yang cukup dalam rombongan. Nggak lucu kan ketika kita naik gunung tetapi melupakan kebutuhan primer sampai merepotkan orang lain. Utamakan kesehatan dan keselamatanmu gaes.
Setelah melepas lelah yang sementara juga di Pos 2, kita bisa memulai pendakian kembali menuju Pos 3. Siap-siap nih kita menghadapi pahitnya hidup tanjakan-tanjakan yang ekstrim. Pahitnya tanjakan menuju Pos 3 ini, akan dibayar tunai ketika kita sudah sampai puncak Gunung Penanggungan. Sudahlah, menghadapi kehidupan yang penuh tanjakan dan bikin jatuh bangun aja kuat, apalagi tanjakan menuju Pos 3, Insyaalloh kuattt. Jarak antara Pos 2 menuju Pos 3 ini sebenarnya dekat, tetapi karena jalurnya penuh tanjakan membuat perjalanan terasa jauh. Disinilah stamina kita teruji. Siapkan yang manis-manis untuk mensuplay stamina supaya tetap kuat, madu misalnya atau minuman penambah ion tubuh. Sesampainya di Pos 3, kita bisa istirahat di shelter yang juga sudah tersedia disana. Sebelum memulai trakking lagi, pastikan tubuh kalian sudah benar-benar siap gaes. Karena medan yang ditempuh dari Pos 3 menuju Pos 4 akan sangat menguras tenaga. Jangan lupa usahakan supaya kekompakan tim terjaga, untuk tetap saling tolong menolong dalam perjalanan. Sesampai di Pos 4, dengan melewati medan yang terus menanjak dan waktu tempuh kurang lebih 1 jam, kita bisa istirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan lagi. Pos 4 ini sudah menjadi Pos terakhir dalam Pendakian Gunung Penanggungan.
Usahakan jangan terlalu lama dalam meluangkan waktu untuk istirahat. Karena semakin lama waktu kita istirahat, tubuh akan malas untuk berjalan kembali. Dari pos 4, kita mulai perjalanan kembali dan menuju puncak bayangan. Waktu yang akan ditempuh tidak terlalu lama kok, kita hanya memerlukan waktu sekitar 30menit trakking. Dengan medan yang hampir sama seperti menuju Pos sebelumnya. Sedikit menanjak, berbatu dan berpasir. Namun, yang berbeda dari jalur menuju Puncak bayangan ini adalah keindahan yang ditawarkan sepanjang trak. Di jalur ini kita akan bisa melihat keindahan kota dan gunung-gunung lain yang ada di sekitar Gunung Penanggungan. nah, setelah 30 menit waktu kita tempuh, tibalah kita pada puncak istimewanya Gunung Penanggungan, yaitu Puncak Bayangan. Pada Puncak ini biasanya dimanfaatkan oleh para pendaki sebagai area campground sebelum menuju Puncak Gunung Penanggungan atau Puncak Pawitra. Ketika sudah sampai Puncak Bayangan nggak bakal bikin kalian bosan untuk lama-lama disana. Kok bisa? Yaaa bisalah, secara kita akan disuguhi oleh pemandangan gemerlap lampu kota yang sangat mempesona di malam hari dan background Gunung Welirang serta Gunung Arjuna di siang hari.
Ngopi Di Puncak Bayangan |
Puncak Pawitra dari Puncak Bayangan |
Boy Band Ketinggian, haha |
Puncak Bayangan Gunung Penanggungan |
Bagi para pendaki pemula ataupun pendaki yang hanya sekedar ingin melepas lelah dari aktivitas sehari-hari, mungkin sampai Puncak bayangan saja sudah cukup bisa menikmati keindahan alam Gunung Penanggungan ini. Namun berbeda hal-nya dengan pendaki yang ingin memeluk Puncak Penanggungan atau Puncak Pawitra, bisa di mulai berangkat trakking jam 3 atau 4pagi dari Puncak Bayangan. Semua barang besar bisa ditinggal di dalam tenda, dan cukup bawa tas kecil saja serta barang-barang berharga yaa gaes. Medan menuju Puncak Pawitra pun cukup menguras tenaga, karena tidak ada jalur landai untuk menggapainya. Jadi, waktu istirahat malam hari gunakan kesempatan itu sebaik mungkin. Jangan begadang, biar paginya fit buat submit ke Puncak Pawitra. Karena seperti mendaki Puncak Mahameru, kefokusan kita sangat di butuhkan. Hampir setiap pijakan adalah batu, baikibatu besar ataupun batu kecil yangf melekat dengan tanah. Soo, kita perlu waspada, yang ditakutkan adanya batu menggelinding dari atas. Sekitar 1jam perjalanan dari Puncak Bayangan kita sampai pada Puncak Pawitra. Kelelahan akan terbayar sudah. Kita bisa menikmati Golden Sunrise yang sangat memesona. Bukan hanya Golden Sunrise, kitapun bisa menatap dari Kejauhan gagahnya Puncak Mahameru yang terpampang jelas di sebelah timur. Namun, sejelas apapun terlihatnya Puncak Mahameru, yang terlihat paling jelas tetaplah Gunung arjuno dan Gunung Welirang.
Jalur Menuju Puncak Pawitra |
Batu Icon Gunung Penanggungan |
Puncak Gunung Penanggungan |
Gunung Penanggungan memang tidak memiliki ketinggian yang sangat tinggi. Namun keindahan yang ditawarkan pun tidak kalah dengan Gunung-Gunung tinggi yang ada di Jawa Timur. Jadi kapan kamu temenin aku kesini? #ehh :-D
Mantapppp.... Siap" aq kontrak Yaaa.... NB: gak smpean tambahi narasumbernya kah de' , biar mereka juga ikut ngehitzzzsssss
BalasHapusMantapppp.... Siap" aq kontrak Yaaa.... NB: gak smpean tambahi narasumbernya kah de' , biar mereka juga ikut ngehitzzzsssss
BalasHapusoke. lain kali ak tambahkan info detail narasumbernya.. makasih masukannya kak..
Hapusterimakasih atas inforasinya dan jangan lupa kunjungi kami di http://rahma-store.com/ms-glow-acne/
BalasHapus